Postingan Populer

Selasa, 20 Agustus 2013

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA KALAMI



           Pada hari kamis tanggal 7 september tahun 2006 berdirilah sebuah organisasi “KALAMI” yang didirikan oleh para Alumni Pondok Pesantren Al-Mizan Ciborelang – Jatiwangi Kabupaten Majalengka, KALAMI yang diambil dari singkatan “keluarga Alumni A-Mizan” dan  terpilihlah saudara HARUN ARRASYID sebagai Ketua, ZENI SANDI PURWANTO sebagai  wakil ketua dan NANI HAYANI sebagai bendahara.

 pada waktu didirikannya KALAMI bertujuan untuk menghimpun alumni Pondok Pesantren Al-Mizan, namun seiring perkembangan Pesantren Al-Mizan yang dari tehun ketahun semakin pesat sehingga berdirilah TK-TPA, MTS AL-MIZAN, MA BOARDING SCHOOL AL-MIZAN dan STIMIK AL-MIZAN, sehingga arah dari berdirinya KALAMI pun ikut berubah.

 KALAMI period eke II selanjutnya dipimpin oleh ZENI SANDI PURWANTO sebagai Ketua, M. IBNU SAEFULLAH sebagai wakil dan EVI YULIANTI sebagai bendahara.  Selanjutnya KALAMI adalah sebagai Organisasi yang membawa misi Pengabdian terhadap Masyarakat, sebuah organisasi hasil cipta karsa keprihatinan yang mendalam dari para alumni santri Al-Mizan Jatiwangi akan kemerosotannya akhlaq generasi bangsa, kemiskinan yang diakibatkan Pemerintahan yang dzhalim, hilangnya rasa persaudaraan sebangsa dan setanah air, dari sinilah KALAMI Jatiwangi berangkat, bertekad untuk menjadi lentera yang akan menerangi kegelapan di tengah-tengah masyarakat.

            Selanjutnya KALAMI  JATIWANGI terus melakukan  upaya-upaya pembenahan yang lebih nyata sebagai ujung tombak dari Pondok Pesantren Al-Mizan Jatiwangi untuk lebih mengedepankan pengabdian terhadap masyarakat serta lebih cerdas dalam berorganisasi sehingga KALAMI kedepan akan menjadi organisasi yang lebih membumi dan tentu saja KALAMI periode ke III akan banyak berharap kepada ketua KALAMI III M.IBNU SAEFULLAH dan WAHYUDIN AL-BANTANI selaku wakil serta FITRI YULIA KINASIH sebagai bendahara.

Rabu, 14 Agustus 2013

Sambutan Ketua KALAMI III JATIWANGI PERIODE 2013 - 2016

M. Ibnu  Saefullah
Ketua KALAMI Jatiwangi Ke III
Periode 2013 - 2016
Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh, Alhamdulilahirrobil a’lamin, Allahuma sholi ala sayidina Muhammad wa ala ali sayidina Muhammad.
Salam sejahtera kepada Alumni Pondok Pesantren Al-Mizan Jatiwangi dimanapun berada semoga keberkahan selalu menaungin kita serta para kyai kita dan santri  Pondok Pesantren Al-Mizan Jatiwangi dan tentunya umat muslim wal muslimat semuanya.
Suatu kehormatan bagi saya pribadi selaku Ketua KALAMI Periode 2013 s/d 2016 untuk memberikan kata sambutan atas terbitnya blog baru KALAMI (Keluarga Alumni Pondok Pesantren Al-Mizan Jatiwangi), tentunya saya sangat berharap banyak atas terbitnya social media online ini dapat lebih mengukuhkan langkah kita menuju tercapainya Visi Periode 2013 s/d 2016 yakni tercapainya “tali persaudaraan abadi dan menebar panji cinta sejati”.
Tidaklah mudah mengemban tanggungjawab sebagai ketua organisasi sebesar KALAMI Jatiwangi, selain predikat Al-Mizan adalah pemuka agama (Pesantren), KALAMI juga diharapkan mampu memberikan pengabdian dan perubahan terhadap masyarakat ke arah yang lebih baik, lebih cerdas dan lebih Religius dalam setiap aspek kehidupan sehingga terciptalah masyarakat madani.
Mengingat beratnya tanggungjawab yang dipikul atas keluhuran cita-cita KALAMI JATIWANGI, pantas kiranya saya ucapka Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada saudara Harun Arrasyid selaku ketua KALAMI JATIWANGI Periode I tahun 2006 s/d 2009 dan Kepada M. Zeni Sandi Purwanto selaku ketua KALAMI JATIWANGI Periode II Tahun 2009 s/d 2013 atas partisipasinya yang tanpa pamrih dan tanpa mengenal lelah meluangkan waktu dan tenaganya untuk tetap berdirinya KALAMI JATIWANGI sebagai Organisasi yang menghimpun Alumni Pondok Pesantren Al-Mizan yang membawa misi mulia, layaknya kita bersama-sama mampu mewujudkannya.
Untuk KALAMI JATIWANGI, saya mengajak kepada segenap Anggota ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-MIZAN mari bersma-sama kita mewujudkannya.

RUU Ormas, Idealnya Penguatan Terhadap Ormas Bukan Untuk Melemahkan

Isu hangat yang berkembang meyangkut RUU Ormas gencar dibahas di setiap media televisi dan Koran hingga media online, beberapa tokoh dan peneliti saling mengemukakan pendapatnya ada yang mendukung dan tidak sedikit yang menolak.
Adnan buyung saat konferensi pers di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, tadi malam mengatakan “RUU ini keterlaluan. Ini terjadi akibat kesalahan kerangka berpikir. Seharusnya, ingat tujuan kemerdekaan Indonesia adalah untuk memerdekakan rakyatnya. RUU ini menindas rakyat,” .
Beberapa pakar lainnya juga sependapat bahwa RUU Ormas ini dinilai mencederai Demokrasi yang idealnya setiap warganya bebas berpendapat, bebas mengekspresikan diri ternyata justru undang-undang RUU Ormas rentan diselewengkan untuk melemahkan organisasi-organisasi yang proaktiv dan kritis terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah. Tak tanggung-tanggung seorang peneliti ICW dalam acara Indonesia Lawyer Club mengatakan bahwa RUU Ormas dibentuk atas dasar kebutuhan Politik semata guna menghadapai pemilu 2014.
Terlepas dari pro dan kontra RUU Ormas, sejatinya Negara harus menghargai keinginan rakyatnya serta mampu mengayomi dan bekerjasama mewujudkan Indonesia yang lebih baik, untuk itu perlu kiranya setiap lapisan pemerintahan mengesampingkan ego serta kepentingan-kepentingan golongan, bersikap transparan terhadap publik dengan wujud yang lebih nyata tanpa adanya intrik terselubung.
Penulis hanya ingin menyampaikan apa yang penulis rasa bermanfaat bagi Negeri tercinta ini, entah sampai kapan dan dengan cara apa lagi untuk memperbaiki bangsa yang kaya ini, KPK satu-satunya lembaga yang serius berlaku tegas dan jauh lebih mampu membongkar kasus-kasus besar, dan tentu saja rakyat semua berharap dari lembaga ini, semoga lembaga yang lainnya bisa meniru KPK jangan sampai malah ingin melemahkan, penulis khawatir jika RUU disahkan akan menjadi senjata oknum pemerintah untuk membungkam para aktivis, pengamat, dan siapa saja yang merasa mengusik kasus-kasus besar yang dilakukan oknum birokrat atau pejabat elit partai.
Tentuvsaja kita berharap RUU Ormas ini adalah untuk penguatan hak berpendapat bukan untuk melemahkan Ormas.
Untuk Indonesia lebih baik mari berpartisipasi dengan apa yang bisa kita dimulai sekarang.

Selasa, 13 Agustus 2013

Mari Selamatkan Pemuda Indonesia

Oleh : M. Ibnu Saefullah
Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarnao berkata “Berikan aku 10 pemuda, maka akan ku guncangkan dunia”, Indonesia menunjukkan bahwa golongan muda (pemuda) memiliki peran yang sangat penting dalam setiap perubahan yang mewarnai negeri ini. Dimulai pada tahun 1908 yang ditandai dengan berdirinya Budi Utomo yang merupakan tonggak awal peran pemuda dalam mengawal perubahan bangsa, hingga pada tahun 1998 lewat gerakan mahasiswa, di mana golongan pemuda kembali mempersembahkan perubahan negeri ini lewat momentum reformasi yang sejalan mengarahkan bangsa ini pada episode baru kehidupan berdemokrasi.
Lain dulu lain sekarang, pemuda saat ini yang seharusnya meneruskan estafet para pembaharu kemerdekaan seperti terlena dengan fasilitas yang tersedia pasca kemerdekaan yang susah payah diperjuaangkan dengan darah dan air mata.
penomena pemuda saat ini sangatlah mengkhawatirkan,pemuda seolah kehilangan tujuannya, tingkat pendidikan saat ini memang sudah lebih baik dari tahun ketahun namun apakah karakter dari pemuda saat ini sepeti apa yang di ajarkan didalam kelas, sekolah yang sejatinya dapat membentuk karakter dan tunas bangsa ternyata tidak cukup mampu membentuk karakter anak bangsa, secara teori sangatlah mungkin terkuasai tetapi sikap dan mental nol besar.
Idealnya pemuda seharusnya berkarakter dinamis, berkemauan keras dan nasionalis bertolak belakang dengan keadaan sekarang yang cenderung materialistis, modis, alay, hedonism dan mudah menyerah, lantas siapa yang bertanggung jawab atas merosotnya mental generasi bangsa ini ?.
Tampaknya media entertainment saat ini telah mengambil alih sarana pembentukan karakter pemuda Indonesia saat ini, seharusnya penyelenggara pemerintah dalah hal ini khususnya KPI (komisi penyiaran Indonesia) harus lebih peka melihat dampak negative terhadap mental tunas bangsa ini yang ditimbulkan oleh acara-acara televisi yang tidak mendidik dan bahkan sebenarnya adalah pembodohan dan perusakan karakter.
Lihat saja beberapa acara sinetron yang menye-menye, acara music yang menampilkan band-band cengeng dengan tema cinta melulu, sakit hati, menangis dan selebihnya mesum, belum lagi acara-acara seperti misteri yang sangat tidak ada manfaatnya, sebut saja acara misteri “Jalan-jalan tukul”, “dua dunia” dan sebagainya yang jelas-jelas itu tidak mendidik.
Bahkan saat ini bukan hanya pemuda saja yang diserang acara-acara televisi tak bermutu, sekilas kita akan merasa bangga melihat anak-anak berbakat tampil diatas panggung seperti acara “Indonesia mencari bakat” atau “X-Factor”, tanpa kita sadari kita telah memberikan pengertian yang salah terhadap tunas bangsa, anak-anak usia 7 s/d 12 tahun yang seharusnya disuguhi informasi yang tepat malah disuguhi acara tersebut yang jelas dalam jangka panjang akan mempengaruhi pola pikirnya, anak-anak akan cenderung bercita-cita menjadi seorang artis daripada menjadi dokter atau guru karena baginya, tenar itu lebih hebat dari pada menjadi ilmuan, karena acara seperti itu sering dipertontonkan anak-anak akan kehilangan cita-cita luhur, belum lagi ditambah acara-acara yang merusak akal sehat seperti sinema-sinema “indosiar” mempertontonkan yang mustahil dimana seorang anak kecil mampu terbang memiliki kesaktian dan sebagainya, wah… wah.. wah.. sangat memprihatinkan.
Jika Negara ini peduli terhadap generasi bangsa, seharusnya pemerintah melalui KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) harus lebih peka terhadap acara-acara televisi yang berkembang saat ini, tengoklah film yang mendidik ditahun 1990 an seperti “Si Doel Anak Sekolahan” dan “keluarga Cemara” yang jelas sangat berbobot dan mendidik.
Beberapa stasiun televisi seperti Metro TV, TV One dan Kompas TV yang mampu memerankan perannya dengan baik sebagai media yang mendidik, semoga stasiun televisi yang lainnya juga mampu meniru untuk menjadi stasion televisi yang lebih cerdas dan lebih mendidik, untuk Negara yang lebih baik diperlukan anak muda yang sehat, sehat pikirannya, sehat pengertiannya, tinggi semangat juangnya, pantang menyerah dan tentu saja berakhlaq.
Untuk Indonesia yang lebih baik mari berikan pengertian yang benar kepada tunas bangsa.


 
Design by Muhammad Ibnu Saefullah Al-Khadeery | To KALAMI (Keluarga Alumni Al-Mizan Jatiwangi) TransCom.Inc - Premium Blogger Themes